Wujud Toleransi, Satgas Yonif 143/TWEJ Ajak Warga Bersihkan Gereja di Perbatasan RI-PNG

KEEROM - Dalam rangka membina keharmonisan dan toleransi antar umat beragama, Satgas Yonif 143/TWEJ mengajak masyarakat membersihkan Gereja Katholik Santo Mikail di Kampung Bompay, Distrik Waris, Kab. Keerom, Papua, Kamis (30/03/2023).

Dalam keterangannya, Dankipur I Satgas Yonif 143/TWEJ Kapten Inf Agus Rahman menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian Satgas guna mempererat kerukunan dan toleransi antar umat beragama di tengah umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1444 H .

Baca juga: Sembilan Penjabaran Ketua Bidang Tani dan Nelayan Dewan Pimpinan Nasional (SOKSI) Tentang Permasalahan Yang Dihadapi Petani

"Disamping untuk menciptakan lingkungan tempat ibadah yang bersih dan indah serta nyaman, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat keharmonisan dan toleransi antar umat beragama, " ungkap Dankipur I Kapten Inf Agus Rahman.

Kegiatan yang dipimpin oleh Danpos Bompay Satgas Yonif 143/TWEJ Serka Iwan Syahroni mendapat sambutan yang antusias dari warga setempat, tampak keakraban Satgas dan masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan ibadah yang bersih dan nyaman.

Baca juga: Selain Memperkuat Perilaku Konsumtif, Bunga SPP UPK Mandiri Lengayang Juga Lebih Dari 20 Persen

"Dengan lingkungan yang bersih dan nyaman diharapkan dapat menambah kekhidmatan dalam menjalankan ibadah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, " jelas Dankipur I.

Baca juga: Bangkitkan UMKM dan Ekonomi Kreatif Jabar dengan borongdong.id

Sementara itu, Keven Swo (51) Ondo Api Kampung Bompay mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Satgas Yonif 143/TWEJ Pos Bompay atas dedikasi dan perhatian disaat anggota Satgas sedang menjalankan ibadah puasa tetapi tidak menghalangi untuk selalu memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

"Saya sangat berterimakasih kepada bapa TNI Satgas Yonif 143/TWEJ di tengah menjalankan ibadah puasa mengajak warga kampung untuk membersihkan Gereja, ini baik sekali dan harus dipertahankan untuk menjaga kerukunan beragama, " tutur Keven Swo. (*) 

Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Pasar Tradisional di Purbalingga Tetap Buka