Belu, NTT - Prajurit TNI disamping memiliki jiwa nasionalisme, juga dituntut untuk memiliki jiwa sosial seperti yang ditunjukkan personel Pos Fohululik Kipur III Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/SWY hari ini.
Lima orang personel Pos Fohululik memanfaatkan program Jumat bersih untuk membantu masyarakat dalam perbaikan saluran pipa air bersih yang rusak di Dusun Fohululik Desa Lutharato Kecamatan Lamaknen Selatan Kabupaten Belu, Jumat (23/4/2021).
Menurut Serda Nurul, saluran pipa yang rusak akibat tertimpa pohon yang roboh beberapa hari lalu yang berjarak sekitar 900 meter dari penampungan air milik masyarakat.
"Kami dari bawah sudah membawa peralatan dan perlengkapan baik pipa penyambung maupun lem yang akan digunakan, begitu menemukan pipa yang rusak, kami langsung memperbaikinya bersama beberapa orang warga yang ikut, " terang Nurul.
"Saluran pipa ini merupakan satu-satunya yang digunakan masyarakat untuk mengalirkan air dari sumber mata air diatas. Alhamdulillah sekarang sudah diperbaiki dan airnya bisa sampai ke penampungan air masyarakat, " tambahnya.
Mendapat laporan tersebut, Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro disela-sela mendampingi kunjungan kerja Danrem 161/WS di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota'ain memberikan apresiasi atas responsif personel jajarannya membantu kesulitan masyarakat sekitar pos yang menjadi wilayah tanggungjawabnya.
"Ini upaya-upaya kita untuk membangun kebersamaan dan soliditas TNI bersama masyarakat di wilayah perbatasan dengan harapan TNI sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI dibackup oleh rakyat maka TNI akan semakin kuat dalam menghalau setiap tindakan-tindakan yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa, " ujarnya.
Gotong royong semacam ini tidak hanya dilakukan di Pos Fohululik, namun juga hampir semua pos melaksanakan Jumat bersih karena merupakan bagian dari program Satgas Pamtas.
"Semoga melalui kegiatan-kegiatan seperti ini akan terbangun kebersamaan dan persaudaraan antara TNI dengan masyarakat di wilayah perbatasan, bahkan layaknya seperti sebuah keluarga sehingga ada permasalahan yang dihadapi bisa diselesaikan secara bersama-sama, " tandas Bayu Sigit sambil tersenyum.
(Syamsul Hadi)