Mataram NTB - Wakil ketua Dewan Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB, yang di temui para awak Media di ruang Kerjanya tadi pagi Selasa tanggal 20 April 2021.
Wakil ketua 1 DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB yang akrab di pangil Mory pada kesempatan itu menjawab pertanyaan Wartawan terkait soal Anggaran Kunjungan Kerja ke Jogja Tahun 2020 dan Kunjungan Kerja ke Bali pada Tahun ini 2021 yang secara gamblang Mory menjelaskan dan mengakui Kegiatan Kunjungan Kerja atau Studi Bandin tersebut sudah di lakukan dua kali di tahun 2020 kita ke Jokjakarta dan di Tahun 2021 ini kita ke Bali pada Awal Bulan April 2021 ini, Menggunakan Anggaran APBD NTB Tahun Anggaran 2020 dan Tahun Anggaran 2021 kurang lebih sebesar 1.2 Meliart Rupiah, Mori mengakui Anggara tersebut memang benar adanya pengakuan Mori di hadapan para Awak Media yang hadir dalam ruangan tersebut, namun Mori tak menjawab pertayaan awak Media saat di tanya apa Motifasi dan tujuan dari kegiatan tersebut, Mori mengalihkan pembicaraan kalau soal itu boleh tanya Mami Juan kebetul hadir disini Kabag Humas Sekwan DPRD ucap Mori, menurut Mami Juan pada dasarnya kami tidak membedakan semua media yang ada di NTB ini, kami selalu menerima asal persaratannya ada ucapnya.
Akan tetapi menurut Bang Sahnun salah satu yang Hadir dalam ruangan tersebut mendengar ada ucapan yang berbeda dari Fakta yang terjadi di Lapangan, menurut Sahnun Faktanya dua kali kegiatan tersebut di lakukan hanya dengan Orang yang sama, jadi Orang orang itu saja kata Sahnun artinya kegiatan tersebut tidak mengacu pada asas Pemberdayaan dan keadilan sebagai Bangsa yang satu dan Masyarakat Berdemokrasi di NTB ini,
Setelah itu lanjut Wakil ketua 1 DPRD NTB Bapak Mori mengakui Anggaran kunjungan tersebut memang benar adanya kata Mory akan tetapi bukan semata untuk kegiatan itu saja, sementara Kegiatan lain yang di maksud Pak Mori tak dapat diuraikan secara rinci lantaran terpatahkan dan buyar akibat terjadi debat kusir, "Oke" potang Mory sambil menenangkan suasana dan melanjutkan pembicaraannya bahwa memang kegiatan tersebut terlaksana di dalam kondisi Pendemi wabah Covid 19 belum meredah dan rekan rekan berkunjungnya ke tempat wisata untuk melihat perbandingan situasi yang ada di Bali dengan setuasi di NTB ini. Alasanya, Mory juga mengatakan bahwa Anggaran tersebut adalah resmi atas usulan Leading Sektor terkait yaitu Dinas Kominfo NTB.
Kambali di tempat terpisa Bang Sahnun mengatakan kekecewanya yang menyayangkan adanya kegiatan Kunjungan kerja atau study Banding dalam bentuk apapun itu sangat tidak etis di laksanakan di saat Masyarakat NTB sedang berduka dan ekonomi Masyarakat NTB sangat sulit akibat pemdemi Covid 19 belum meredah di tambah lagi Musibah dan Bencana Banjir Bandang dan longsor terjadi yang terdampak di hampir semua Daerah yang ada di NTB Kegiatan tersebut menurutnya hanya buang uang saja, kerena lebih besar Mudaratnya dari pada Mamfaatnya, masih menurut Sahnun jujur Jika Dewan mau terbuka dan membuka mata untuk kegiatan kemanusiaan masih ada waktu untuk merevisi dan mengalikan Anggaran tersebut untuk korban banjir bandang yang terjadi di NTB ini,
Caba banyangkan betapa Lelahnya mereka Mahasiswa Unran, Mahasiswa UIN, Mahasiswa Muhammadiah, ormas Islam, Pramuka, PMI dan Relawan lainnya berdiri kepanasan di simpang jalan Lampuh merah, mencari belas kasih orang hanya untuk membantu saudaranya disana yang dilanda Bencana, mereka pelajar dan Mahasiswa belum tentu mereka lahir dari Orang Tua yang Kaya, tapi mereka punya rasa kepedulian terhadap Masyarakat yang dilanda Bencana seperti Musibah Bencana Banjir bandang di Kabupaten Lombok Tengah, Bajir Bandang dan Longsor di Kabupayen Lombok Barat dan Lombok Utara serta Banjir Bandang di Dompu dan yang terakhir Banjir Bandang di Kabupaten Bima.(Adbravo)