Mataram NTB - Aksi balap liar kembali dibubarkan Tim Puma Satreskrim Polresta Mataram. Lokasinya di Jalan Udayana Kota Mataram. Kawasan tempat berkumpulnya warga Mataram ini masih kerap dijadikan sebagai lokasi balap liar. Tim Puma kembali turun tangan dan mengamankan lima orang yang kebanyakan masih remaja.
Satu diantaranya adalah pengumpul uang taruhan balap liar. ‘’ Kami membubarkan balap liar lagi Rabu dini hari tadi (21/04/2021). Ada lima orang yang kami amankan. Empat orang pengakuannya jadi penonton satunya lagi yang bertugas mengumpulkan uang taruhan, ’’ ungkap.
Baca juga:
PPSI DPW Banten Kunjungi Mapolda Banten
|
Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa, ST, SIK Rabu siang (21/04/2021).
Patroli digiatkan Tim Puma untuk merespon keluhan masyarakat tentang balap liar. Rabu dini hari dari pukul 01.00 Wita Petugas mendapati gerombolan remaja yang melaksanakan balap liar. Ratusan orang juga berkumpul memadati Jalan Udayana yang masih ramai.
Suasana yang saat itu riuh dengan deru suara knapot racing. Langsung berubah saat petugas datang. Pengunjung langsung lari berhamburan. Termasuk joki balap liar yang berhasil kabur. Tapi Tim Puma berhasil masih berhasil mengamankan lima orang. Satu diantaranya diketahui masih berumur 15 tahun.
‘’ Ini ada lagi yang masih di bawah umur. Kelimanya itu satu warga Mataram. Empat lainnya warga Gunungsari dan Labuapi Lombok Barat, ’’ tuturnya.
Kendati joki balap liar berhasil kabur. Petugas sudah mendapati ciri-ciri dan identitasnya. ‘’ Nanti kita kembangkan untuk dilakukan pencarian jokinya, ’’ beber Kadek.
Tidak hanya mengamankan lima orang. Tiga motor yang digunakan lima orang ini diangkut petugas. Dari hasil pemeriksaan awal terungkap peran masing-masing yang diamankan. Empat orang mengaku hanya sebagai penonton balap liar.
Satunya lagi berperan mengumpulkan uang taruhan di lokasi balap liar. ‘’ Saat kami datang tidak hanya orangnya yang berhamburan. Tapi juga uang yang dikumpulkan untuk taruhan itu. Tersisa Rp 34 ribu uang taruhan yang kita dapati di lokasi, ’’ katanya.
Untuk besaran uang taruhan. Kadek menyampaikan jumlahnya tidak pasti. ‘’ Itu tergantung motornya. Semakin bagus modifnya semakin besar taruhannya, ’’ tukasnya.
Dijelaskan juga tidak ada bandar yang pasti dalam modus balap liar tersebut. Karena penonton secara bebas bisa memasang taruhan kepada joki yang dijagokan. ‘’ Bandarnya itu jadinya tidak monoton. Siapa yang datang dan mau pasang taruhan yang dipasang saja. Lalu uangnya dikumpulkan, ’’ terangnya.
Untuk proses lebih lanjut. Orang tua maupun Camat, Lurah atau Kepala Desa kembali akan diundang Kepolisian.
Setelah itu diputuskan tindakan apa yang diambil untuk lima orang tersebut. ‘’ Nanti kita diskusikan dulu. Kita gelar pertemuan juga dengan keluarga. Ini juga ada yang masih di bawah umur, ’’ katanya.
Kadek secara tegas mengatakan, pihaknya tidak akan main-main untuk memproses pelaku balap liar. ‘’ Apalagi ini ada yang sampai mempermainkan petugas. Saat kami datang mereka tekan gas dengan kencang. Ada yang standing-kan motornya juga. Seperti itu cara mereka, ’’ tegasnya.(Adbravo)