Agam, - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam mencatat hingga Minggu (14/2) terhitung sebanyak tujuh kali kemunculan satwa beruang di kawasan Kelok 44.
Mengantisipasi terjadinya konflik satwa dengan manusia, BKSDA Resor Agam memasang dua unit perangkap (box trap) di Jorong Padang Galanggang, Nagari Matur Mudiak Kecamatan Matur, Senin (15/02).
Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra mengatakan tujuan pemasangan perangkap adalah untuk evakuasi satwa langka dan dilindungi jenis beruang. Dikatakan, beruang dilaporkan kembali muncul di area kebun warga hingga Minggu lalu.
“Pemasangan perangkap kita lakukan bersama aparat pemerintahan nagari dan warga yang berada di sekitar lokasi kemunculan satwa, hal ini bertujuan untuk mengevakuasi satwa agar tidak terjadi konflik, ” ujarnya kepada AMC, Selasa (16/2).
Menurut catatan pihaknya, kemunculan satwa ini merupakan yang ketujuh kalinya. Titik kemunculan beruang yakni di Kelok 35, Kelok 42, Kelok 28, Jorong Sidang Tangah, Ambun Tanai, Nagari Bayur dan Kelok 43 Jorong Padang Galanggang.
“Hasil identifikasi lapangan dan keterangan beberapa saksi mata diduga beruang yang muncul berkali-kali tersebut adalah individu yang sama, ” sebut Ade.
Hasil analisa tanda-tanda keberadaan satwa, ulasnya, diperkirakan beruang itu berusia 10 tahun dan mengalami disorientasi atau tersesat dari habitatnya.
“Habitat beruang tersebut berada di kawasan hutan lindung yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kemunculan, ” ungkapnya lagi.
Disebutkan Ade, warga Jorong Padang Galanggang, Asril (58) mengaku bertemu dengan satwa beruang di kebun miliknya. Asril mengusir satwa itu dengan anjing peliharaan, sehingga beruang lari menuju kawasan hutan di sekitar pemukiman warga setempat.
“Selain itu, Jumat (12/02) beruang juga ditemukan berada di atas pohon yang berjarak tidak jauh dari taman wisata Ambun Tanai, ” sebutnya.
Sebelumnya, pada Oktober 2020, video kemunculan beruang di Kelok 35 Jorong Kuok Tigo Koto, Nagari Matur Mudiak viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat beruang hendak melintasi jalan, namun terkejut dengan kehadiran manusia, satwa dilindungi itu berlari menuju lokasi persawahan warga dan menuju hutan.
” Usai mendapat laporan, kami langsung melakukan klarifikasi kepada warga yang mengunggah video tersebut ke media sosial atas nama Erni Yanti (30), ” kata Ade.
Dari keterangan warga itu, tukasnya, video tersebut diambil salah seorang warga di Kelok 35 Baroco, Jorong Kuok Tigo Koto, Nagari Matur Mudiak, Kecamatan Matur. Beruang madu itu juga muncul satu pekan lalu di dekat rumahnya.
Ade menambahkan, pemasangan perangkap menggunakan umpan buah nangka dan durian. Pemasangan perangkap dilakukan mengingat satwa itu sudah berkali-kali muncul mendekati pemukiman warga.
“Selama perangkap terpasang, kami bersama aparat pemerintahan nagari akan terus melakukan pemantauan, ” ujarnya.