NGABLAK - Anggota TNI dari Koramil 07/Ngablak Kodim 0705/Magelang, Peltu Edi Susanto berhasil mengembangkan budidaya puluhan jenis tanaman hias di atas lahan milik Koramil tempatnya berdinas.
Beberapa jenis tanaman hias di antaranya ada bunga Amelia, Anggrek, Keladi, Krisan dan masih banyak varian lain yang jarang didapati di penangkaran budidaya tanam hias di daerah ini.
Tempat budidaya tanaman hias yang dimulai sejak Februari 2021 lalu dan diberi nama Green House Glaritza. Sejak perdana dilaunching hingga sekarang terus tumbuh berkembang dan diminati banyak pengunjung.
Tak sekedar datang melihat beragam varian tanaman bunga hias yang ada di Green House Glaritza milik Bati Tuud Koramil 07/Ngablak ini. Lebih dari itu, pengunjung tersebut menggemari tanaman-tanaman hias yang ada hingga mereka memborong untuk buah tangan di bawa pulang ke rumahnya.
Sekedar diketahui bahwa, konsumen yang datang di Green House Glaritza milik seorang prajurit TNI AD, banyak dari luar daerah seperti dari Jakarta, Solo, Banten, Semarang, Yogyakarta. Bahkan, Baru-baru ini, konsumen dari Sulawesi juga datang hanya sekedar membeli tanaman hias hasil campur tangan seorang prajurit.
Berkarir di dunia militer dengan usaha produksi tanaman hias yang ditekuni oleh Peltu Edi, tak mengganggu tugas pokoknya sebagai Bati Tuud di Koramil. Apa lagi, ia telah dibantu oleh dua karyawannya yang setiap harinya merawat tanaman dan melayani konsumen.
Edi juga dibantu oleh sang istri untuk turun langsung memantau perkembangan tanaman bunga yang ada di outletnya. Sang istri yang juga anggota Persit Kartika Chandra Kirana kerap membantu memproduksi bibit dalam polybag.
Meski usaha tanaman hias yang digeluti tergolong baru, namun di tengah pandemi Covid-19, situasi dimana ekonomi serba sulit justru anggota TNI AD satu ini, berhasil membuat usaha alternatif untuk menopang ekonomi keluarga.
"Alhamdulillah, usaha tanaman hias yang baru 2, 5 bulan di masa pandemi ini saya mulai rintis, sudah membuahkan hasil, " ujar Peltu Edi.
Ia juga bersyukur karena tanaman hias miliknya tembus ke pasar luar daerah seperti Sulawesi hingga Jakarta. (Muhis)